Waktu Kita Tidaklah Panjang
Oleh: Dra. Suriana Gende Ede, M. Si
Tak terasa, satu persatu sahabat kita sudah mendahului berpamit pulang. Ternyata se-hebat-hebatnya manusia, baik itu yang mempunyai kuasa jabatan, hartanya paling banyak, tetap dikalahkan oleh sang “waktu”.
Dimana manusia akan menua, lemah, sakit-sakitan dan pada akhirnya akan menyerah dengan ajal.
Setiap hari, waktu mengambil “jatah hidup kita”. Maka, selagi ada waktu, perbanyaklah ibadah, bersedekah, dan mencari sahabat akhiratmu. Belajarlah ikhlas, terkait apa yang terjadi dan maafkan segala keji dan fitnah. Jangan kedepankan ego dan gengsi, karena dunia ini penuh tipuan.
Jika hari ini dunia itu adalah “nyata”, maka akhirat hanyalah “cerita”. Namun setelah kematian tiba, “dunia tinggal cerita”, sedangkan “akhirat itu jadi nyata”.
Ingat, manusia aslinya bukan penduduk bumi, karena tempat abadi kita itu, yaa sesungguhnya adalah akhirat. Tapi manusia tak sadar dan lupa, jika sesungguhnya yang paling dekat itu ialah kematian.
Rasulullah SAW bersabda, yg intinya : “Orang yg cerdas itu, dialah yg selalu mengingat kematian”.
Semoga kita sebagai manusia bisa menyelesaikan misi di dunia ini, dengan husnul khotimah. Aamiin Yaa Rabbal’Aalamiin.
*Nasehat Jumat Barokah*
Leave a Reply