DMC Dompet Dhuafa Salurkan Paket Hygiene Kit untuk Korban Banjir di Halmahera Tengah
INFOBOMBANA. COM, MALUT -Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa menyalurkan bantuan berupa paket Hygiene Kit kepada warga yang terdampak banjir di kawasan transmigrasi Waleh, Desa Persiapan Erafagogoru, Kecamatan Weda Utara, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara (Malut) , Senin (29/7/2024).
Bantuan ini merupakan respons cepat terhadap kondisi darurat yang melanda daerah tersebut akibat banjir yang terjadi pada akhir pekan lalu. Kali ini Dompet Dhuafa menyalurkan sebanyak 84 paket hygiene kit kepada 84 rumah yang terdampak banjir.
Staf Tanggap Darurat, mengatakan, Pemulihan dan Kerelawanan DMC Dompet Dhuafa, Maizar Helmi melaporkan bahwa pendistribusian bantuan ini didasari oleh kondisi air yang tidak layak dan kebutuhan hygiene kit yang belum terpenuhi.
“Selama ini, bantuan yang diterima warga lebih banyak terkonsentrasi pada logistik makanan, sementara kebutuhan akan kebersihan dan sanitasi belum banyak mendapat perhatian,” ucap Maizar Helmi yang juga merupakan mahasiswa Magister Manajemen Bencana UPN Veteran Yogyakarta itu.
DMC Dompet Dhuafa berharap, dengan bantuan ini, warga dapat lebih mudah menjaga kebersihan dan kesehatan diri di tengah kondisi pasca banjir.
Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Pemerintahan Desa Persiapan Erafagogoru, Kec. Weda Utara, Rasyid Haji Ibrahim mengungkapkan, banjir yang terjadi pada Minggu (21/7) mencapai ketinggian lebih dari satu meter. Menurut warga setempat. Banjir ini disebabkan oleh luapan sungai di hulu serta aliran pasang air laut di pesisir.
Selain itu, masalah saluran irigasi yang tidak baik membuat wilayah transmigrasi ini rentan terhadap banjir setiap tahunnya.
“Alhamdulillah, dengan hadirnya DMC Dompet Dhuafa ini kami masyarakat yang terdampak banjir ini sangat berterima kasih. Mudah-mudahan bantuan ini bisa bermanfaat untuk kami. Sekali lagi, kami warga Desa Erafagogoru sangat terbantu dengan hadirnya DMC Dompet Dhuafa ini,” ucap
Rasyid menambahkan, nanjir tahun ini dianggap sebagai yang terbesar karena lambatnya proses surut dan seringnya terjadi banjir susulan.
“Akibat banjir ini, seluruh warga terdampak harus mengungsi ke pos pengungsian. Pada hari Kamis (24/7), ketika banjir mulai surut, warga perlahan-lahan kembali ke rumah masing-masing, ” imbuhnya.
Namun kata Rasyid, dampak banjir tidak hanya berhenti pada kerusakan rumah. Ladang-ladang pertanian warga juga mengalami kerusakan parah, embuat gagal panen tidak terhindarkan. Banjir yang melanda ini juga memperparah krisis air bersih yang selama ini terjadi di kawasan Transmigrasi.
“Air banjir dengan lumpur-lumpur yang dibawanya masuk ke dalam sumur-sumur warga. Sejak tahun 2008, warga di kawasan transmigrasi Waleh terbiasa menggunakan air hujan untuk kebutuhan minum dan memasak. Krisis air bersih juga semakin terasa dengan adanya banjir ini, sehingga bantuan hygiene kit menjadi sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kebersihan warga,” tutup Rasyid
Leave a Reply