Pantai Widodo Digoyang Maut Emak-emak, Fatimah Pemberani Makin Kompak
INFOBOMBANA.COM, RUMBIA– Pantai Widodo namanya. Suasananya indah dan dihiasi pepohonan. Ada wahana bermain dan ada pula beberapa unit gazebo. Pantai ini cukup bagus untuk dijadikan tempat berlibur. Lokasinya tepat di pinggir jalan Desa Lora, Dusun Nambo, Kecamatan Mataoleo, Kabupaten Bombana
Pantai ini mendadak ramai dan terkenal usai digoyang para emak-emak saat liburan pada Minggu 15 September 2024. Goyangan maut emak-emak bersama para gadis cantik di Pantai Widodo ternyata diperlihatkan dalam rangka memeriahkan festival Fatimah (Fatmawati-Henny Setiawati) Pemberani. Salah satu akronim dari kedua istri bakal calon bupati dan wakil bupati Bombana periode 2024-2029, Burhanuddin dan ahmad Yani.
Siang itu, aksi para emak-emak di pantai Widodo benar-benar heboh saat mengikuti dua jenis lomba, yaitu Tarian Lulo dan Lomba Joget. Sementara di panggung panitia, telah tersaji hadiah menarik sepeti kulkas, mesin cuci, kompor gas, sprey cantik dan mixer. Semua hadiah yang disiapkan ialah yang kerap digunakan para emak-emak dalam keseharian mereka di rumah.
Pantas saja para emak-emak tak mau ketinggalan dari para gadis cantik yang datang dari segala arah. Festival itu juga ternyata menarik perhatian para emak-emak dari wilayah Poleang, Rarowatu Utara, Kecamatan Rumbia, Rumbia Tengah dan tentu saja para ibu-ibu dari wilayah Kecamatan Mataoleo tumpah ruah di pantai itu. Tak hanya dari wilayah daratan, bahkan kalangan emak dari pulau juga ikut goyang patah-patah dan hasilnya mujur. Satu diantaranya meraih hadiah kulkas, yaitu seorang ibu dari pulau Masudu, Kecamatan Poleang Tenggara.
Menariknya, ada salah satu diantara emak-emak yang tak peduli dengan dirinya yang harus menggunakan tongkat. Niatnya ialah ke Pantai Widodo melihat dan bertemu langsung pasangan Burhanuddin-Ahmad Yani (Berani). Akhirnya ia bertatap muka dengan calon bupati dambaannya. Emak-emak yang tak mau menyebutkan namanya itu juga tampak begitu bahagia melihat aksi joget wanita seusianya. Sayangnya, ia hanya bisa menyaksikan para mama muda dan gadis-gadis yang asik bergoyang.
Di pantai itu juga, para emak-emak tampak cuek dengan cuaca panas. Goyangan mereka makin keringat makin asyik saat diiringi musik dangdut DJ yang bikin cetar membahana. Cuaca hari itu cukup bersahabat, seolah menjadi isyarat bahwa Pantai Widodo benar-benar lagi asik menikmati goyangan maut para gadis, emak-emak, dan bahkan janda.
“Baru kali ini Pantai Widodo didatangi banyak sekali orang, kebetulan juga ini hari libur dan saya dengar dari teman kalau pak Burhanuddin mau datang bikin acara lomba di pantai ini, makanya saya dan teman-temanku datang kesini dan ikut juga lomba, seru sekali,” ungkap salah seorang ibu asal Kecamatan Mataoleo bernama Lilis.
Sementara itu, Ketua Kelompok Fatimah Pemberani, Pasangan BUrhanuddin-Ahmad Yani, Janariah menyampaikan bahwa pihaknya merasa sangat bangga dengan antusias masyarakat, khususnya kalangan ibu-ibu yang hadir meramaikan suasana di Pantai Widodo.
“Awalnya kami belum kepikiran untuk membentuk kelompok Fatimah Pemberani, tetapi setelah kami melihat tim Berani sangat mengapresiasi kok ini setiap pertemuan, kaum perempuan sangat luar biasa antusiasnya. Bahkan lebih banyak perempuan daripada laki-laki, kami juga menyadari bahwa peran kaum perempuan sangat berpengaruh di lingkungan keluarga, ” ujar Janariah usai perhelatan lomba tersebut.
Lanjutnya, masyarakat bisa saja berpikir negatif terkait kegiatan lomba yang membuat para emak-emak harus ikut joget dan molulo. Namun menurutnya, pihak lain harus bisa menanggapi dengan pikiran positif bahwa apa yang pihaknya kini lakukan adalah membuat orang lain bahagia.
“Sebagai seorang perempuan, membuat orang lain bahagia itu perlu, dan kami juga mendapat apresiasi dari Berani yang merupakan satu gerbong kekuatan untuk memenangkan Burhanuddin-Ahmad Yani di Pilkada Bombana 2024,” imbuhnya.
Mulanya kata Jabariah, pihaknya hanya memprediksi kegiatan lomba itu akan dihadiri sekitar 200 orang. Ternyata, warga berdatangan dari segala arah hingga tempat itu dipadati ribuan orang. Sehingga, rencana awal panitia berubah drastis di lapangan.
“Dengan hadirnya ribuan warga, kami langsung merobah rencana awal dengan mempersiapkan segalanya agar tidak ada yang merasa dirugikan dan jangan ada yang kecewa, ” kata Janariah.
Mantan Kepala Dinas Pariwisata Bombana ini berpesan bahwa festival lulo dan joget yang diselenggarakan saat ini semata karena ingin membahagiakan kaum perempuan. Pihaknya pula berharap bisa mendapatakan dukungan penuh agar kaum perempuan bisa bangkit kembali.
“Dengan adanya kegiatan ini, mudah-mudahan kaum wanita, khususnya di wilayah Mataoleo bisa menjadikan momen ini sebagai pelajaran bagi mereka bahwa perempuan itu sebenarnya ada dimana-mana dan punya pengaruh yang sangat luar biasa dalam kehidupan keluarga,” pungkasnya
Leave a Reply