Jembatan Langkowala Bombana Nyaris Patah, LKPD Sultra Turun Tangan
INFOBOMBANA. COM, RUMBIA– Salah satu jembatan penghubung antara Kabupaten Bombana – Konawe Selatam – Kota Kendari saat ini dalam kondisi memprihatinkan. Tepat ditengah badan jembatan tersebut mengalami keretakan hingga melengkung dan tentunya sangat membahayakan bagi setiap pengguna jalan yang melintas. Jembatan tersebut terletak di wilayah Desa Langkowala, Kecamatan Lantary Jaya, Kabupaten Bombana.
Jumat (9/8/2024), Lembaga Kajian Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara (LKPD-Sultra) harus turun tangan menggelar unjuk rasa di jalan poros lintas Bombana-Konawe Selatan. Unjuk rasa tersebut sebagai bentuk perhatian lembaga ini terhadap keselamatan hidup orang banyak.
Aksi protes itu pula dilakukan lantaran kurangnya perhatian pihak Balai Jalan Nasional Provinsi Sultra atas kondisi jembatan ini. Sebab, kerusakan jembatan Langkowala telah terjadi sejak beberapa bulan terakhir, namun belum ada reaksi pembenahan.
Koordinator Lapangan (Korlab) LKPD-Sultra, Pemrin dalam orasinya meminta kepada pemerintah untuk segera membenahi jembatan tersebut karena dianggap sangat membahayakan bagi para pengguna jalan, utamanya kendaraan roda empat.
“Melalui aksi ini, kami meminta pemerintah, khususnya instansi terkait agar segera memperbaiki jembatan ini secepatnya sebelum menelan korban, ” ungkap Pemrin.
Pemrin menegaskan, jembatan Langkowala merupakan satu-satunya infrastruktur vital bagi masyarakat di Sultra. Sebab, jembatan ini menjadi akses utama menuju ibukota Kabupaten Bombana
“Mestinya pemerintah harus berperan aktif memastikan kelayakan infrastruktur yang ada agar semua urusan masyarakat berjalan lancar dan mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan,” imbuhnya.
Dalam orasi tersebut, LKPD juga menyoroti kinerja para kontaktor yang menangani kerusakan jalan PPA yang dikerja asal-adalan. Olehnya itu, Pemrin mewakili segenap jajaran LKPD Sultra mendesak beberapa poin terkait hasil analisis kondisi jembatan tersebut.
Pertama, LKPD meminta agar pemerintah segera membenahi atau membangun jembatan Langkowala sebagai penghubung jalur utama sebelum terjadi korban. Kedua, LKPD meminta Kepala Balai Jalan Nasional, Kementerian PUPR untuk mengevaluasi kinerja proyek pemeliharaan jalan PPA yang dianggap tidak berkualitas.
Ketiga, meminta Balai Jalan Nasional agar serius dalam melakukan pengawasan terhadap pengerjaan pemeliharaan jalan PPA. Selanjutnya, LKPD meminta penegak hukum untuk memeriksa pelaksanaan pemeliharaan jalan nasional.
Menanggapi unjuk rasa tersebut, Sekretaris Daerah Bombana, Man Arfa, tampak begitu antusias dan bahkan memberikan apresiasi kepada LKPD yang turut prihatin dengan kondisi jembatan tersebut.
Menurutnya, unjuk rasa itu merupakan keluhan masyarakat selama ini. Sebab, kondisi jembatan penghubung Bombana-Konawe Selatan dan Kendari tersebut sangat mengancam keselamatan pengguna jalan
“Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada LKPD dan juga Hipermol yang mau menyuarakan apa yang delama menjadi keresahan masyarakat kita di Bombana,” cetus Man Arfa.
Man Arfa menyampaikan bahwa dinas pekerjaan umum telah menyurat ke balai terkait permasalahan jembatan tersebut, karena proses pekerjaan jembatan itu merupakan wewenang Provinsi karena status jalan Nasional, bukan kewenangan Pemda Bombana.
“Apalagi ketika jembatan ini putus akan menghambat pertumbuhan ekonomi, satu-satunya akses yang bisa dilalui hanya bisa dilakukan dengan memutar melalui Kabupaten kolaka, ” pungkasnya
Leave a Reply