infobombana.com

Informasi Terkini dan Inspirasi

Menyongsong Pilkada 2024, Momentum Perubahan atau Sekedar Rutinitas?

Jamil infobombana.com

INFOBOMBANA.COM, OPINI– Pilkada 2024 menjadi sorotan utama masyarakat Indonesia. Di tengah dinamika politik yang terus berkembang, pemilihan ini bukan sekadar ajang untuk memilih pemimpin daerah, tetapi juga kesempatan untuk mengevaluasi arah pembangunan dan partisipasi politik masyarakat.

Pentingnya Kualitas Calon

Salah satu aspek krusial dalam Pilkada 2024 adalah kualitas calon. Masyarakat perlu mendorong munculnya pemimpin yang tidak hanya memiliki visi yang jelas, tetapi juga integritas dan komitmen terhadap kepentingan publik. Munculnya calon dari latar belakang yang beragam dapat memberikan perspektif baru dalam pengambilan keputusan. Namun, tidak jarang kita menemui calon yang lebih mementingkan kepentingan politik praktis daripada kepentingan rakyat. Inilah saatnya bagi masyarakat untuk lebih kritis dan selektif dalam memilih.

Partisipasi Masyarakat yang Aktif

Pilkada bukan hanya tanggung jawab para calon, tetapi juga masyarakat. Keterlibatan aktif masyarakat dalam proses pemilihan, mulai dari sosialisasi hingga pengawasan, menjadi kunci untuk menciptakan pemilihan yang transparan dan akuntabel. Kampanye yang dilakukan tidak hanya dalam bentuk poster atau iklan, tetapi juga dialog terbuka antara calon dan konstituen. Hal ini penting untuk menciptakan keterhubungan antara pemilih dan calon pemimpin mereka.

Tantangan Teknologi dan Informasi

Di era digital, informasi tersebar dengan cepat. Sayangnya, tidak semua informasi yang beredar dapat dipercaya. Masyarakat perlu lebih bijak dalam menyikapi berita hoaks dan kampanye hitam yang berpotensi merusak integritas Pilkada. Pendidikan politik yang baik menjadi sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memilih berdasarkan fakta dan bukan berdasarkan informasi yang menyesatkan.

Menuju Masa Depan yang Lebih Baik

Pilkada 2024 merupakan momentum untuk mendorong perubahan positif. Dengan partisipasi aktif dan pemilihan calon yang tepat, kita dapat berharap pada terwujudnya pemerintahan daerah yang lebih baik, yang mampu menjawab tantangan masyarakat. Ini adalah kesempatan bagi kita semua untuk berkontribusi dalam membangun masa depan yang lebih baik bagi Indonesia. Mari kita manfaatkan momentum ini sebaik-baiknya, demi kemajuan bersama.

Berikut beberapa pendapat pakar politik mengenai Pilkada 2024:

1. Denny JA – Pengamat politik dan pendiri Lingkaran Survei Indonesia. Denny menekankan pentingnya pemilih untuk memilih calon berdasarkan integritas dan rekam jejak, bukan hanya popularitas. Ia juga mengingatkan bahwa Pilkada harus menjadi ajang untuk mengevaluasi kinerja pemimpin yang sudah ada.

2. Eep Saefulloh Fatah – Pengamat politik dari Saiful Mujani Research and Consulting. Eep berpendapat bahwa dinamika politik menjelang Pilkada 2024 sangat dipengaruhi oleh isu-isu sosial yang relevan di masyarakat, dan calon harus mampu merespons isu-isu ini dengan tepat.

3. Siti Zuhro – Peneliti senior di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Siti menyatakan bahwa partisipasi masyarakat dalam Pilkada sangat penting untuk menciptakan pemilihan yang demokratis. Ia juga menekankan perlunya pendidikan politik untuk meningkatkan kesadaran pemilih.

4. Kuskridho Ambardi – Dosen ilmu politik di Universitas Gadjah Mada. Ia berfokus pada potensi pemilih muda dalam Pilkada 2024, menilai bahwa mereka memiliki kekuatan untuk mengubah peta politik jika mereka aktif berpartisipasi.

5. Friedrich Naumann Stiftung – Mewakili organisasi yang fokus pada pengembangan demokrasi, mereka berpendapat bahwa Pilkada 2024 merupakan kesempatan untuk mendorong transparansi dan akuntabilitas di tingkat daerah.

Pendapat para ahli ini memberikan wawasan tentang tantangan dan harapan yang dihadapi dalam Pilkada 2024, serta pentingnya peran aktif masyarakat dalam proses pemilihan.

Abraham Tomagola

Untuk mewujudkan momentum Pilkada Damai, pendidikan politik harus menjadi prioritas untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya suara mereka. Dengan edukasi yang tepat, pemilih dapat lebih memahami proses Pilkada, mengenali calon yang berkualitas, serta meminimalisir pengaruh negatif dari politik uang dan manipulasi informasi.

Peran organisasi masyarakat sipil dan media sangat penting dalam memberikan informasi yang akurat dan objektif. Media sebagai salah satu pilar demokrasi harus mampu menyajikan berita yang berimbang, mengungkap rekam jejak para calon, serta mengawal janji-janji kampanye.

Di era digital ini, media sosial juga dapat dimanfaatkan sebagai alat edukasi dan penyebaran informasi yang efektif, meskipun tantangan penyebaran berita palsu (hoaks) kerap muncul dan  perlu diwaspadai.

Namun dinasti politik dan dominasi kandidat petahana sering kali menjadi hambatan dalam menciptakan perubahan melalui Pilkada. Munculnya calon-calon yang berasal dari keluarga atau kerabat petahana seringkali menimbulkan kekhawatiran tentang kurangnya regenerasi kepemimpinan dan potensi konflik kepentingan.

Untuk mengatasi hal ini, regulasi yang lebih ketat diperlukan untuk mencegah monopoli kekuasaan. Salah satu solusinya adalah dengan memperketat aturan mengenai batasan masa jabatan dan konflik kepentingan, serta mendorong partisipasi calon-calon independen atau dari luar dinasti politik. Dukungan terhadap calon-calon muda dan berintegritas juga perlu ditingkatkan, agar mereka memiliki kesempatan yang sama untuk berkompetisi secara fair.

Dengan membangun penyelenggaraan Pilkada yang bersih dan adil membutuhkan infrastruktur demokrasi yang kuat. Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) harus diperkuat dari segi kapasitas dan integritasnya. Penggunaan teknologi dalam proses pemilihan, seperti sistem penghitungan suara dapat menjadi salah satu inovasi untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi, serga diiringi dengan keamanan data yang ketat.

Selain itu, pentingnya peningkatan pengawasan oleh masyarakat dan lembaga independen juga harus ditingkatkan untuk memastikan bahwa setiap tahapan Pilkada berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku. Partisipasi aktif masyarakat dalam mengawasi proses Pilkada dapat membantu mencegah kecurangan dan pelanggaran yang mungkin terjadi.

Olehnya itu, Pilkada memiliki potensi besar untuk menjadi momentum perubahan jika dijalankan dengan integritas dan partisipasi yang tinggi dari seluruh elemen masyarakat. Masyarakat harus memandang Pilkada sebagai kesempatan untuk menentukan masa depan daerah, bukan sekedar rutinitas lima tahunan.

Dengan komitmen yang kuat dari pemilih, calon kepala daerah, penyelenggara pemilu, serta dukungan dari media dan organisasi masyarakat sipil, kita dapat memastikan bahwa Pilkada benar-benar membawa perubahan positif. Mari kita jadikan momentum Pilkada Tahun 2024 ini sebagai kesempatan emas untuk mewujudkan demokrasi yang lebih baik dan pembangunan daerah yang lebih berkelanjutan.

Tulisan Opini ini merupakan gabungan dari pendapat para pengamat dan pakar politik tentang upaya menyongsong Pilkada 2024.  

Abraham Tomagola (penulis) merupakan  Ketua Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan Malifut, Halmahera Utara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini